Selasa, 29 Mei 2018

Avanza Terbaru Tetap Pakai Penggerak Roda Belakang

Toyota tak tinggal diam melihat pasar Avanza digerus beberapa pesaingnya. Hingga kini PT Toyota Astra Motor terus mempersiapkan kelahiran Toyota Avanza dengan banyak pembaharuan.

Menariknya, Toyota menyatakan Avanza terbaru akan tetap mempertahankan roda penggerak belakang. Demikian seperti yang disampaikan Executive General Manager TAM, Fransiscus Soerjopranoto.

Menurut dia, banyak konsumen loyal Avanza di Indonesia yang tak setuju jika roda penggerak Avanza diubah ke depan seperti low MPV lainnya yang ada saat ini.

“Kalau kita ikut berubah dari penggerak roda belakang ke roda penggerak depan, sekarang ini masih ada loyalis (konsumen) kita itu yang sangat mengapresiasi penggerak belakang. Sudah dengar sendiri dari komunitas (tidak setuju Avanza baru penggerak depan),” ujarnya di Jakarta.

Pria yang akrab disapa Soerjo itu mengaku, sampai sekarang belum ada keputusan yang solid dari principal soal spesifikasi Avanza terbaru. Ia menuturkan, sudah tiga kali dirinya ke Jepang namun sampai sekarang belum ada putusan akhir seperti apa wujud dan spesifikasi Avanza baru.

“Dengan kata lain percaya bahwa penggerak roda belakang itu kuda beban artinya bisa angkut penumpang bisa juga angkut barang dengan beban yang lebih besar dibanding roda penggerak depan, itu keunggulannya.”

Rabu, 23 Mei 2018

Novel Bamukmin: Iwan Bule Biang Kerok Kasus Habib Rizieq

Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Chaidar Hasan Bamukmin masih geram dengan figur Komjen Pol M Iriawan yang sekarang menjadi Penjabat Gubernur Jawa Barat. Iriawan yang pernah menjadi Kapolda Metro itu dinilai biang kerok atas kasus Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Novel menduga Iriawan melakukan rekayasa terhadap beberapa kasus Rizieq.
“Itu banyak yang terjerat oknum Plt Jabar ini, itu biang keroknya. Kita menduga rangkaian kasus yang dibuat oknum yang menjabat sebagai Plt Gubernur Jabar sekarang," kata Novel di Mapolda Metro Jaya, Selasa, 26 Juni 2018.
Dia dengan lantang bahkan menyinggung jenderal bintang tiga yang akrab disapa Iwan Bule itu sebagai biang keladi dugaan kasus chat fitnah Habib Rizieq. Kemudian, terkait aksi 411 yang berujung ada penembakan gas air terhadap para peserta.
"Terlalu banyak yang beliau lakukan. Dosanya terlalu banyak yang dilakukan oleh Plt gubernur Jabar ini,” lanjut Novel.
Meski dua kasus Rizieq di kepolisian resmi disetop, Rizieq belum juga pulang ke Indonesia dari Arab Saudi. Diduga Rizieq akan pulang usai beberapa kasus lain yang masih dituduhkan padanya disetop.
"Kita maunya cepat itu (Rizieq pulang). Tapi kan banyak pertimbangan lain. Dengan pertimbangan 3 kasus itu segera di SP3," katanya.
Terkait kemungkinan Rizieq pulang ke tanah air saat Pemilihan Presiden 2019 mendatang, ia menjawab belum tahu. Namun, ia menegaskan jika Jokowi diganti maka Rizieq akan pulang. "Mungkin 2019 ketika mungkin ganti presiden beliau rasa aman pulang. Tergantung HRS (Habib Rizieq Shihab)," kata Novel.



Senin, 14 Mei 2018

Alasan Kenapa Pasangan Menikah Cenderung Makin Gemuk

Memiliki hubungan dengan seorang yang dicintai tentu sangat membahagiakan. Saking bahagianya, Anda sampai tak sadar kalau mengalami berbagai perubahan.

Entah itu perubahan dari segi emosional, hingga perubahan dari segi fisik yang membuat Anda mengalami kenaikan berat badan. Meski Anda tidak menyadari perubahan ini, ternyata tidak sedikit lho teman-teman yang menyadarinya dan memberikan komentar terkait berat badan Anda tersebut.

Yup, kenaikan berat badan selama Anda berpacaran ternyata bukan hal yang aneh. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of Queensland di Australia, mereka yang berpacaran memiliki IMT (Indeks Massa Tubuh) lebih tinggi daripada mereka yang masih lajang. 

Lantas, kira-kira apa ya penyebabnya seseorang yang sudah berpacaran ini bisa mengalami kenaikan berat badan? Berikut penjelasannya.

Memiliki pasangan bisa jadi solusi berbagai macam hal, bukan hanya masalah mengobati kesepian, memiliki pasangan ternyata juga bisa meningkatkan berat badan. Banyak yang berasumsi kondisi itu dikarenakan mereka sudah hidup teratur dan saling memperhatikan. Benarkah demikian?

Sebuah penelitian ternyata menyatakan hal serupa. Pasangan yang baru menikah juga berisiko mengalami kenaikan berat badan. Sebuah studi dari University of Glasgow menyebutkan bahwa rata-rata pengantin baru naik berat badan sekitar 2 kg di tahun pertama pernikahan.

DIlansir Independent, penelitian lain dari Central Queensland University di Australia telah meneliti lebih dari 15 ribu orang dewasa. Di mana tiga perempat diantaranya memiliki pasangan, untuk menentukan apakah status hubungan berpengaruh pada gaya hidup sehat.

Usia rata-rata partisipan adalah 52 tahun dan dibedakan antara wanita dan pria. Para peneliti mengumpulkan data dari survei tahunan yang dilakukan selama sembilan tahun dari 2005 hingga 2014. 

Penelitian yang dilakukan dengan pimpinan Stephanie Schoeppe menyimpulkan, bahwa mereka yang berpasangan cenderung menjalankan pola hidup sehat.

Pasangan mengonsumsi jumlah buah dan sayur yang lebih banyak secara kuantitas dan menghindari merokok, minum alkohol berlebihan, dan konsumsi makan cepat saji. 
Meski demikian, ternyata massa tubuh mereka tetap lebih tinggi dibandingkan mereka yang lajang. Schoeppe berpikir bahwa ada beberapa faktor penyebab, seperti perasaan tertekan yang lebih kecil dan dampak dari memiliki anak. 
"Ketika seseorang tak perlu terlihat menarik dan langsing untuk menarik perhatian pasangan, mereka mungkin merasa lebih nyaman untuk makan lebih banyak, atau makan makanan yang tinggi lemak dan gula," ujarnya.
Selain itu, orangtua juga cenderung makan makanan anak yang tak dihabiskan, sehingga berat badan pun meningkat.



Sabtu, 05 Mei 2018

Ukuran Puting Pengaruhi Kemampuan Menyusui, Benarkah?

Jika Anda bertanya-tanya apakah ukuran puting bisa mempengaruhi proses menyusui, Anda tidak perlu khawatir. Sebab, riset baru menunjukkan bahwa ukuran puting tidak mempengaruhi kemampuan Anda untuk menyusui.

Selain itu, tidak ada keuntungan evolusioner memiliki puting besar atau kecil. Dilansir laman Metro, riset University of Queensland menganalisis puting dan mengukur dada dari 63 partisipan pria dan wanita.

Ditemukan bahwa ukuran puting bukanlah sebuah faktor dalam kemampuan menyusui seorang ibu. Mereka juga menemukan bahwa puting pria rata-rata 36 persen lebih kecil dibandingkan wanita.

"Kami menemukan bahwa puting wanita secara signifikan lebih bervariasi dibandingkan puting pria. Temuan bahwa puting wanita sangat bervariabel meragukan studi sebelumnya yang mengindikasikan bahwa variasi dalam fitur spesifik menunjukkan rendahnya fungsionalitas," ujar pemimpin penelitian, Ashleigh Kelly.
Puting pria tidak memiliki kegunaan, tidak bisa memberi makan pada manusia dan diyakini sebagai hasil ciptaan evolusioner. Tapi, puting itu kemungkinan besar adalah ukuran standar.
Sedangkan puting wanita memiliki ukuran yang berbeda-beda. Namun tidak berarti kegunaannya berbeda dalam hal memberi makan bayi ketika lapar.
Jika puting Anda besar, tidak perlu khawatir bayi Anda kesulitan untuk menyusui karena studi sebelumnya telah membuktikannya. Puting yang rata atau terbalik tidak akan menghalangi proses menyusui.
Anda bahkan masih bisa menyusui jika punya tindikan di puting. Tapi, pastikan bekas tindikan sudah benar-benar pulih dan Anda sudah melepas perhiasan sebelum menyusui.
Beberapa ibu mengalami komplikasi karena tindikan di puting, meliputi infeksi, air susu ibu (ASI) bocor atau menyembur dari tempat tindikan, aliran susu tersumbat, dan suplai ASI yang berkurang.
Meskipun banyak manfaat sehat untuk orangtua dan bayi berkaitan dengan menyusui, tapi bukan berarti Anda bisa meremehkan ibu yang memilih tidak menyusui atau tidak bisa menyusui.