Minggu, 23 Juni 2013

Malam Ini, Supermoon Muncul di Langit

Supermoon, bulan purnama raksasaFenomena bulan super atau populer dengan istilah Supermoon akan terjadi beberapa jam lagi. Menurut laporan Yahoo News 22 Juni silam, puncak Supermoon akan terjadi hari Minggu, tepat pukul 7:32 EDT (Eastern Daylight Time), atau sekitar pukul 18:32 WIB, dilansir Examiner 23 Juni 2013.

Artinya, jika langit tak mendung, Anda yang berada di Indonesia pun kemungkinan juga bisa menikmati indahnya cahaya bulan yang tidak biasa ini. Bulan akan tampak lebih besar, karena berada di jarak paling dekat dengan Bumi.

"Ketika saya pergi keluar, mendongakkan kepala ke atas, dan melihat bulan purnama yang besar, saya merasa terhubung kuat dengan alam semesta. Pemandangan itu akan terjadi begitu cepat. Rasanya seperti Anda bisa pergi ke sana dan berdiri di atasnya," kata Michelle Thaller, Asisten Direktur Sains di NASA Goddard Space Flight Center.

Sejatinya, siapapun bisa menikmati pemandangan yang sama dengan Michelle. Apalagi bagi mereka yang berada di dataran tinggi. Menariknya, fenomena bulan super ini akan berada di jarak terdekat dengan Bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sekitar 32 menit. Ukurannya adalah 12 persen lebih besar dari bulan purnama biasa.

Berdasarkan hitungan para peneliti, jarak Bumi dan bulan pada Supermoon nanti hanya berkisar 221.824 mil, atau setara 356.991 kilometer. 

Fenomena ini terjadi setiap 14 bulan sekali. Selain menghadirkan pemandangan yang luar biasa indah, kedatangan Supermoon juga dikaitkan dengan munculnya bencana alam di Bumi.

Beberapa mitos menyebutkan Supermoon dapat mengakibatkan beberapa bencana alam terjadi, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, angin topan, dan badai.

Tapi, sampai saat ini, para ilmuwan NASA belum menemukan hubungan langsung antara terjadi Supermoon dan bencana alam di Bumi. (Lihat juga FOTO: Fenomena Supermoon di Belahan Dunia Tahun 2012)

Jumat, 21 Juni 2013

Rivalitas iPhone dan Ponsel Berbasis Android Kian Sengit

Persaingan Apple dan Google di pasar ponsel pintar dunia semakin sengit. Dengan rutin meluncurkan iPhone seri terbaru, Apple terus memperluas pasarnya di tingkat global. Namun, bekerja sama dengan beberapa raksasa produsen ponsel, sistem operasi Android besutan Google juga kian dikenal di banyak negara. 

Persaingan ketat Apple dan Google di bisnis ponsel pintar ini menimbulkan daya tarik para periset dan pengamat. Mereka mengeluarkan perangkat analisis dan peta untuk membaca persaingan dua raksasa ini melalui penyebaran iPhone dan ponsel berbasis Android.   

Pengguna ponsel berbasis Android telah menyebar ke seluruh dunia. Sementara pengguna iPhone, meski masih kalah secara jumlah dengan Android, tidak bisa dibilang sedikit. 

Walau belum menjadi ancaman serius, kompetisi mereka berdua juga diramaikan kemunculan Windows Phone, yang didukung raksasa piranti lunak komputer dunia, Microsoft. Selain itu, BlackBerry asal Kanada juga tetap berupaya mempertahankan kiprah di pasar ponsel pintar dengan produk-produk baru. 

Menurut Business Insider, Jumat 21 Jumat 2013, perusahaan aplikasi antarmuka sosial media, Gnip dan perusahaan visualisasi data, MapBox menampilkan peta visualisasi pengguna iPhone, Android dan BlackBerry. Peta itu berbasis data akses Twitter pengguna dengan lokasi riset adalah beberapa kota utama di AS. 

Perusahaan itu telah membuat peta visualisasi dengan memanfaatkan geotagging tweetsekitar 3 miliar secara global sejak September 2011. Geotagging merupakan proses penambahan identifikasi data geografis dari berbagai layanan seperti foto, video, website, pesan SMS sampai kode QR. Mereka juga memanfaatkan metadata (informasi terstruktur data) tiap tweet yang muncul. 

Perusahaan itu kemudian mengkonversi semua data termasuk data rinci dari twitter pengguna ke dalam serangkaian peta yang menggambarkan pola bahasa dan penggunaan perangkat di seluruh dunia. Analisa peta perusahaan itu juga bisa menampilkan kategori penggunaan ponsel dari turis serta warga lokal di setiap kota.

Peta visualisasi data ini kemudian memetakan pengguna iPhone, Android dan Blackberry di beberapa kota AS. Pengguna iPhone divisualisasikan dengan titik merah, Android dengan titik hijau dan BlackBerry dengan titik ungu.

Hasilnya, di Washington DC, tersaji secara jelas, pengguna iPhone mendominasi dibandingkan pengguna Android. Sedangkan di wilayah New York City, juga masih didominasi iPhone, Android yang tersebar ke seluruh wilayah. Pengguna BlackBerry hanya segelintir saja di kota ini, yaitu di kawasan Manhattan saja.  

Di Chicago, pengguna iPhone terlihat memusat di wilayah pinggir pantai, sedangkan pengguna Android tersebar di seluruh kota. Pola sebaran pengguna iPhone dan Android di kota Houston hampir sama, baik iPhone maupun Android tersebar ke seluruh wilayah. Di Atlanta, pola pengguna iPhone terlihat memusat, sementara Android menyebar ke seluruh wilayah. Di Los Angeles, baik iPhone dan Android menyebar merata di seluruh wilayah.

Riset Global
Menurut laporan perusahaan riset global Gartner triwulan pertama 2013, seperti yang dilansirtech-thoughts, pangsa pasar ponsel pintar secara global masih didominasi Android. Sistem operasi besutan Google itu bahkan menguasai pangsa pasar 75 persen dari total penjualan global ponsel pintar.

Kesuksesan Android didorong oleh rilis perangkat kategori high end, seperti Galaxy S4 dan berbagai ponsel Android yang dibanderol dengan harga terjangkau. Ponsel terjangkau itu membantu posisi dominasi Android sejak dua tahun terakhir.

Di sisi lain pangsa ponsel pintar Apple, iPhone mengalami penurunan dari 23 persen pada kuartal 1 2012 menjadi 18 persen pada kuartal 1 2013. 
Pertumbuhan lambat iPhone didorong oleh peningkatan siklus penjualan mengingat target pasar mulai jenuh. 

Sedangkan BlackBerry dan Windows Phone, hanya meraih pangsa sisa dari Android dan iPhone. BlackBerry tragisnya tertinggal dengan Windows Phone dalam pangsa pasar per kuartal 1 2013.  Pangsa Windows Phone meraih 3,5 persen dan BlackBerry hanya mendapatkan 3 persen. 

Di pasar AS, berdasarkan laporan  Kantar Worldpanel, posisi iPhone sempat unggul pada kuartal 4 2012, dengan pangsa hampir 50 persen berkat peluncuran iPhone 5. Tapi keunggulan itu hanya bertahan tiga bulan saja.

Pada kuartal 1 2013, Android kembali mengungguli iPhone di AS dengan pangsa hampir 50 persen, sementara iPhone turun di bawah 45 persen. Mengingat pasar AS sangat unik yang lebih ditentukan oleh masa-masa peluncuran produk, karakter ini beda dengan negara lain. 

Uniknya lagi, Windows untuk pertama kalinya memecahkan rekor pangsa terbaiknya dengan meraih pangsa 5 persen. Sedangkan BlcakBerry makin merosot tidak sampai menyentuh 3 persen.

Berdasarkan laporan Kantar Worldpanel, di Eropa Android berkibar dengan meraup pangsa 70 persen, diikuti iPhone dengan 20 persen, sementara sisanya secara peringkat Windows dan Blcakberry.

Sementara di Australia, dominasi Android tak tergoyahkan, dengan meraup pangsa pasar 60 persen. iPhone bertengger di posisi kedua dengan pangsa 30 persen. Peringkat selanjutnya Windows dengan pangsa 4-6 persen dan sisanya milik BlackBerry.

Namun ada yang beda dari pangsa pasar ponsel pintar di Italia. Pola sedikit lebih kompetitif yang mana iPhone dan Windows bersaing ketat. iPhone berada di posisi kedua dengan 20 persen, sementara Windows menguntit di posisi ketiga dengan pangsa 10 persen. Android tetap melesat di puncak dengan pangsa lebih dari 60 persen.

Sementara itu, pola pangsa penjualan ponsel di Spanyol bagai langit dan bumi, sangat kontras. Android merajai pangsa pasar dengan meraup hampir 90 persen penjualan ponsel. Sisanya dibagi ketiga mobile yaitu iPhone, Windows dan BlackBerry.

Di China, Android masih berjaya dengan pangsa sekitar 70  persen. Dominasi itu didorong oleh Appstore Android. Namun sebagai catatan kontribusi itu merupakan pasar penjualan ponsel di perkotaan China. 

Lalu bagaimana peta pengguna ponsel pintar di kota besar seperti Jakarta?. Peta visualisasi unik terjadi di ini. Nyaris seluruh wilayah ibukota ini berwarna ungu yang berarti pengguna ponsel pintar di Jakarta  merupakan pengguna BlackBerry.

Fenomena unik Jakarta itu semakin menegaskan Jakarta sebagai surganya Blackberry,BlackBerry Nation. Posisi selanjutnya yaitu Android dan iPhone dengan pola penggunaan dengan sebaran kecil.

Rabu, 19 Juni 2013

Sri Fatmawati dan Sponge Bob Anti Kanker

Spons laut (porifera) bagi banyak orang cuma makhluk laut biasa. Tapi bagi Sri Fatmawati, hewan invertebrata paling primitif ini adalah sebuah cita-cita kemanusiaan. Siapa sangka kalau spons laut di perairan Indonesia dan samudera Indopasifik mengandung senyawa yang berpeluang besar jadi obat kanker. 

Hewan laut yang mungkin Anda lebih kenal lewat tokoh Sponge Bob itu pula, yang membawa Sri Fatmawati ke Paris, Prancis. Perempuan peneliti muda ini baru saja mendapat penghargaanL’Oréal-UNESCO For Women In Science (FWIS) 2013.

FWIS merupakan penghargaan bergengsi dari L'Oreal dan UNESCO, yang diberikan pada perempuan peneliti muda yang memiliki kemampuan dan bakat dalam bidang sains berusia di bawah 35 tahun. Bersaing dengan ribuan peneliti muda dari berbagai negara, perempuan yang akrab disapa Fatma itu, melalui proposal risetnya terpilih jadi pemenang dari Indonesia. 

"Bukti bahwa para peneliti perempuan Indonesia sama baiknya dengan para peneliti internasional lainnya. Kemenangan ini memberikan kesempatan kepada saya untuk melanjutkan penelitian di Paris dan mudah-mudahan dapat membawa perubahan dalam dunia kedokteran melalui sains,” ujar Sri Fatmawati, S.Si, M.Sc, Ph.D, kepada VIVAlife. 

Beasiswa senilai US$40.000 didapatkannya. Selama dua tahun, ia akan melakukan penelitian soal spons laut sebagai obat di Institute of Natural Products Chemistry, National Center for Scientific Research (CNRS) di Gif-sur-Yvette, Perancis.

Secara spesifik, spons laut yang ia teliti merupakan spons yang berasal dari perairan Indonesia dan samudera Indopasifik. Ia ingin Indonesia memiliki basis penelitian obat kanker yang senyawanya berasal dari kekayaan alam sendiri.

"Indonesia punya harta karun yang negara lain tidak punya. Punya segalanya, termasuk biodiversitas yang luar biasa. Peluangnya sangat besar," kata Fatma penuh semangat.

Keinginan perempuan bergelar doktor dari Universitas Yushu Fukuoka Jepang itu adalah mengeksplorasi sumber daya alam Indonesia. Ia ingin meneliti zat kimia dari bahan alam dan menemukan manfaat kesehatan dari kekayaan alam Indonesia baik di darat maupun di laut.

Usianya masih 33 tahun, jalan Fatma sebagai peneliti perempuan masih sangat panjang. Dengan latar belakang pendidikan master dan doktoral di Jepang, lalu mendapat mendapat fasilitas penelitian lengkap di Prancis, tak lantas membuyarkan keinginannya mengabdi untuk almamater dan negara. 

Ia berharap pemikirannya berbuah sumbangsih nyata untuk Indonesia. Terutama dalam pengobatan penyakit berbahaya, seperti kanker dan alzheimer. Sekembalinya dari menjalani penelitian, Fatma ingin tetap membagi ilmu di tanah air sebagai dosen.

"Saya ingin tetap mengabdi di jurusan tercinta, Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Institut Teknologi Sepuluh Nopember," ungkapnya.

Efek dahsyat spons laut

Sebelum meneliti spons, Fatma meneliti jamur Limpi. Di Jepang, dalam studi pascasarjananya, ia menemukan kalau senyawa pada jamur Limpi diketahui mampu menghambat komplikasi diabetes. Sampai saat ini penelitiannya di Jepang masih terus dikembangkan.

"Untuk penelitian di Jepang, mempelajari tentang mekanisme  penghambatan dari senyawa aktif pada Jamur limpi," ungkap Fatma.

Setelah meneliti jamur yang tumbuh di daratan, Fatma pun penasaran dengan makhluk laut. Dalam hal ini, spons laut lah yang mencuri perhatiannya. Mengingat Indonesia memiliki kekayaan laut luar biasa, dan spons di dalamnya belum dimanfaatkan secara maksimal, ia pun berusaha untuk mengeksplorasinya.

Fatma akan secara khusus meneliti spons di perairan Indonesia dan Pasifik. Nantinya, di Paris ia akan dilatih untuk memisahkan dan menentukan struktur metabolit alami yang berasal dari berbagai spesies spons.

Salah satu tantangannya adalah, mengisolasi struktur molekul laut yang kompleks. Setelah berhasil mengisolasi dan memurnikan molekul, Fatma akan menguji aktivitas biologis spons secara  in vitro untuk melihat apakah menunjukkan sifat anti-plasmodial, anti-mikroba, anti-tumor atau anti-cholinesterases. 

"Dari proses tersebut, peluang untuk ditemukan senyawa baru sangat besar," ungkap wanita berhijab ini.

Ini merupakan proses eksplorasi yang relevan untuk pengobatan penyakit seperti malaria, infeksi, kanker dan Alzheimer. Setiap molekul yang berguna akan dipatenkan. Hal itu, untuk memungkinkan proses sintesis yang akan digunakan sebagai senyawa obat yang potensial.

Inspirasi jamu

Cita-cita Fatma menjadi peneliti yang diakui di dunia internasional, tak lepas dari kehidupan masa kecilnya. Ia kepincut dengan kekuatan penyembuhan dari jamu. Ibu dua anak ini, sejak dulu  sudah jadi penikmat dan disembuhkan oleh jamu. 

Ia bercerita, saat sakit dan kelelahan, jamu jadi 'senjata' sang ibunda untuk diberikan padanya. Termasuk, menangkal rasa gatal akibat nyamuk. 

"Kalau digigit nyamuk itu, dikasih minum jamu paitan sama ibu. Ibu juga biasanya kasih jamu untuk jaga stamina, ia suka bikin sendiri," ungkap Fatma.

Pengalaman tersebut membuatnya melihat kekuatan penyembuhan dengan bahan-bahan alami. Mulai dari akar, daun, tumbuhan, jamur, hingga makhluk laut. Hal ini semacam memberi Fatma petunjuk karirnya di bidang sains. Cerita jamu ini juga dimuatnya dalam proposal riset, yang kemudian membawanya jadi pemenang FWIS 2013.

Sejak kuliah di jurusan Kimia, FMIPA ITS pada 1998, Fatma memang langsung jatuh cinta pada dunia kimia. Ia menemukan keasyikan sendiri berkutat di laboratorium. Berjam-jam  mengamati perubahan senyawa lalu mendokumentasikan prosesnya secara detail, jadi sebuah aktivitas seru baginya. 

Bermalam di laboratorium pun dilakoninya. Tabung, pipet, mikroskop merupakan 'alat perangnya'. Fatma mengaku kecanduan dengan aktivitas di laboratorium, "saya utak atik senyawa untuk memisahkan kandungannya. Begitu ketemu, itu senangnya luar biasa, bikin ingin  lagi, ingin lagi". 

Anak pertama dari tiga bersaudara ini, besar di keluarga sederhana di Sampang, Madura. Ayahnya seorang guru sekolah dasar (SD), dan sang ibu merupakan ibu rumah tangga. Meskipun hidup sederhana, prestasi Fatma sejak kecil bisa dibilang tak sederhana. 

Beasiswa karena nilainya yang sangat baik, sudah didapatkannya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Pendidikan doktor di Jepang yang dijalaninya, juga merupakan beasiswa. 

"Sejak SD sampe kuliah di ITS saya pernah mendapat beasiswa, namanya beasiswa Prestasi, dari Yayasan Supersemar. Saat S2 juga beasiswa dari Asian Development Bank. Dan untuk S3, beasiswa Hitachi Scholarship Foundation," cerita Fatma.

Hingga pada Maret 2011 lalu, perempuan kelahiran 3 November 1980 itu berhasil meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D), dalam bidang Bioresources and Bioenvironmental Sciences dari Universitas Kyushu. Penelitiannya untuk meraih gelar doktor lagi-lagi seputar bahan alami yaitu jamur Limpi. Dari hasil penelitiannya, senyawa pada jamur Limpi diketahui mampu menghambat komplikasi diabetes. 

Masih kurang

Bergelar Doktor dari Universitas ternama di Jepang, menulis lima jurnal sains internasional, mendapat penghargaan internasional bergengsi. Sosok Fatma tetap bersahaja. Ia merasa apa yang dicapainya belum begitu banyak.

Ia masih mengejar cita-cita menjadi peneliti sains yang diperhitungkan di dunia internasional. Harapannya makin banyak perempuan Indonesia yang berkarier menjadi peneliti. Menurut Fatma, saat ini jumlah peneliti sains perempuan di Indonesia masih sedikit. 

"Perempuan peneliti di Indonesia masih kurang. Bisa dibayangkan jika semakin banyak yang bergerak di penelitian, maka Indonesia Insya Allah akan lebih maju," ujar Fatma.

Apalagi bagi Fatma, sosok perempuan dalam perkembangan dunia pengetahuan memiliki andil besar. Ia percaya saat dalam rahim ibu, bayi sudah mulai belajar.

"Perempuan adalah sumber ilmu pengetahuan terutama bagi anak-anak mereka karena proses belajar dimulai sejak janin masih dalam kandungan," ujar Fatma. 

Jatuh cinta pada sains, itulah Fatma. Ia menemukan kesenangannya. Baginya, sains adalah jalan hidup serta cita-cita yang ia yakin bisa mengubah dunia.

"Jadi peneliti itu menyenangkan akan membawa banyak perubahan dalam hidup. Yakinlah bahwa kita bisa mengubah dunia dengan sains," ungkapnya.

Selasa, 18 Juni 2013

Jika BBM Naik, Mobil Bekas Ini Diobral Besar-besaran

Mobil dengan mesin di atas 2.000cc menjadi "tumbal".

Bursa mobil bekasRancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013 telah disetujui DPR RI, setelah melewati proses voting dalam Sidang Paripurna Senin malam 17 Juni 2013. Dan kini, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tinggal menunggu pengumuman resmi pemerintah.

Isu kenaikan harga BBM yang berhembus sekitar dua bulan lalu, ternyata sudah berimbas pada penjualan mobil bekas.

"Efek dari isu kenaikan harga BBM pengaruhnya lebih ke mobil dengan mesin di atas 2.000cc. Konsumen jadi berpikir bahan bakarnya boros, dan kedua harganya masih tinggi," kata Herjanto, Senior Marketing Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua kepada VIVAnews, Selasa 18 Juni 2013.

Menurut dia, memang yang naik itu harga BBM jenis premium, dan mobil di atas 2.000 cc tidak minum premium. Tapi, tidak jarang konsumen yang mencampur bahan bakarnya, terkadang premium, pertamax atau pertamax plus.

Dia menambahkan, jika sudah dipastikan harga BBM bersubsidi naik, kemungkinan harga mobil bekas jenis itu bakal anjlok. "Biasanya kalau sudah seperti ini, kami kasih potongan harga atau diskon. Semacam cuci gudang untuk bisa menarik minat konsumen," tambahnya.

Adapun mobil bekas yang sepi peminat itu adalah BMW seri 5, seri 7, Mercedes-Benz E-class, S-class, M-class, dan beberapa mobil premium dengan kapasitas mesin besar.