Kamis, 14 Agustus 2014

5 Tanda si Dia Tak Cocok Jadi Pasangan

Pendekatan menjadi masa untuk mengenal satu sama lain. Meski demikian, dalam masa ini wanita harus tetap berhati-hati dengan pilihannya.

Tujuannya, agar Anda terhindar dari menjalin hubungan dengan pria yang salah. Di awal perkenalan, pria memang terlihat sempurna. Namun beberapa waktu kemudian sifat aslinya mulai muncul.
Maka, penting bagi wanita untuk melihat tanda-tandanya. Berikut adalah tanda-tanda pria yang harus dihindari seperti dilansir dariTimes of India:

Tipe penuntut
Kencan bersama orang yang menuntut agar keinginannya harus terpenuhi dan menolak hal baru bisa membuat hubungan jadi membosankan. Berhenti berpikir bahwa ia akan berubah dan mulai membuka diri untuk hal lain.
Tipe "gila" olahraga
Pria suka olahraga adalah hal yang wajar. Namun bila berlebihan tentu saja sangat menyebalkan. Bila dia lebih mementingkan nonton pertandingan olahraga dan mengabaikan tanggung jawab tehadap keluarga, berarti dia kekanak-kanakan dan terobsesi terhadap olahraga.

Tipe peminjam uang
Bila di awal hubungan saja ia sudah sering meminjam uang maka ini tandanya dia harus Anda hindari. Bisa jadi, sifatnya ini akan semakin melunjak.

Tipe terlalu protektif
Pria ini akan selalu memeriksa pasangannya setiap saat. Sedang apa, di mana, pergi bersama siapa.

Tipe linglung
Dia bingung dengan apa yang harus dilakukan. Ini adalah tipe pria yang harus Anda hindari karena mereka tidak punya pendirian dan pandangan terhadap sesuatu.

Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi Android untuk Belajar Biola

Vodek buatan UGM.Belajar biola tak semudah yang dibayangkan. Guru privat harus disewa, ataupun kursus musik biola yang tentunya butuh biaya tak sedikit.

Kondisi ini menggugah semangat dari lima mahasiswa UGM mengembangkan seperangkat alat yang memudahkan belajar biola. Alat bantu belajar dibuat dengan memanfaatkan aplikasi berbasis android.

Adalah Ali Ridho, Fardhani Rozak Rahmatullah, dan Harchanio Adi Setyawan dari Fakultas MIPA dan Sagita H serta Asma Asiah Prastowo dari Fakultas Teknik yang berhasil mengembangkan Violin Education Kit atau Vodek. Mereka berinisiatif membuat alat ini untuk membantu para pemula yang mengalami kesulitan saat belajar biola.

“Tidak sedikit pemula yang mengeluhkan sulit memainkan biola karena minimnya pengetahuan terhadap teknik dasar bermain biola serta pemahaman terhadap tangga nada atau pun not balok,” kata Ali Ridho, ketua tim pengembang Vodek, Rabu 13 Agustus 2014.

Tak hanya itu, umumnya keluhan juga muncul ketika melakukan proses penyetelan nada pada biola, terlebih bagi orang awam. Karenanya, dalam alat dilengkapi dengan sistem bantu penala nada yang terintegrasi dengan android.

Vodek tersusun dari tiga komponen utama yakni biola elektrik,sound processor, serta tablet android dengan spesifikasi minimal OS ICS. Sistem kerja alat bantu belajar biola dengan mengonversi sinyal yang berupa suara dari biola elektrik ke dalam bentuk data frekuensi.

Data yang telah dikonversi dengan sound processor kemudian dikirim ke tablet berbasis android melalui bluetooth. Selanjutnya, aplikasi android akan melakukan proses pembandingan dengan frekuensi nada acuan. Hasilnya dipresentasikan dengan menggunakan virtualisasi fret biola pada layar android.

Ali mengaku sempat mengalami kendala saat melakukan pengolahan untuk mengonversi sinyal dari biola ke dalam bentuk data frekuensi digital. Setelah melakukan riset dan studi literatur, akhirnya ia dan keempat rekannya berhasil menemukan solusi untuk permasalahan itu.

“Kami akhirnya mengadopsi alat konversi dari digital tunner gitar,” ungkapnya.

Asma menambahkan, dalam alat edukasi ini juga disertai dengan tutorial pelatihan bermain biola. Misalnya saja untuk model tangga nada seperti A mayor, C mayor, dan G  mayor, sehingga para pemula bisa belajar dan mengetahui tangga nada dengan benar.

Nantinya, saat berlatih biola, dalam aplikasi android akan muncul beberapa tanda apakah nada yang dihasilkan sudah sesuai atau belum. Apabila nada yang dihasilkan pas, maka dalam gambar nada yang dimaksud akan berwarna abu-abu.
Sebaliknya, ketika nada yang dihasilkan kurang pas akan muncul tanda bulatan di luar gambar nada. Jika nada belum terpenuhi, akan terlihat bulatan berwarna kuning.

“Jadi, alat ini untuk melatih belajar saat tidak bersama guru biola. Minimal bisa tahu tangga nada yang tepat dan melatih kebiasaan tangan sesuai dengan tangga nada,” terangnya.

Rabu, 13 Agustus 2014

Produk Baru Ini Memungkinkan Wanita Kencing Berdiri

Sudah lama perempuan jadi bahan ejekan kaum lelaki karena perempuan tidak bisa pipis sambil berdiri dan hal ini menyebabkan perempuan lebih sulit mencari tempat untuk pipis.
Ditinjau dari segi kesehatan tentu hal ini lebih baik, karena semuanya menjadi tuntas dan tentu kebersihan badan terjaga. Jika dilakukan sambil berdiri pastinya akan tercecer kemana-mana. Namun, kadang kala ada waktu yang terdesak dan tidak memungkinkan untuk melakukannya sambil jongkok dan kita memerlukan sesuatu yang lebih praktis.
Sebuah startup yang berbasis di AmerikaSerikat mencoba memberikan solusi bagaimana caranya wanita tetap bisa kencing berdiri tanpa tercecer dan mengotori area sekitar badannya bahkan tanpa jatuh sekalipun.
Produk baru yang memungkinkan wanita kencing berdiri ini berupa aksesoris yang bisa dibawa di tas dan sifatnya sekali pakai hanya dalam kondisi mendesak dan bukan untuk pemakaian sehari-hari. Menurut info dari website resmi perusahaan tersebut adalah sebagai berikut ” Produk ini adalah aksesori yang membantu perempuan menjaga jarak dari tercecernya air seni dan merasa bebas untuk pergi kapan saja, di mana saja”
Perusahaan yang memproduksi barang ini adalah The Stand Up yang terinspirasi dari keluhan para wanita ketika sulit menemukan toilet ataupun tidak nyaman dengan kondisi toilet yang kotor serta menjijikan.
Kami telah mendengar suara Anda berkali-kali melalui celah-celah di warung-warung toilet umum sebelum kami menyadari ada solusi. “Toilet ini menjijikkan!” “Sudahlah, aku akan menahannya.” “Saya berharap saya bisa berdiri!” Kami tahu dunia kita memerlukan sebuah inovasi, dan kami akan mulai di kamar mandi.
Berkomitmen untuk menyediakan alat pada wanita yang higienis dan bermartabat serta memberikan pengalaman yang nyaman di kamar mandi, kami menemukan Stand Up: a biodegradable.
Didirikan di San Francisco pada tahun 2014, Gerakan Stand Up membantu wanita untuk merasa nyaman meski tidak ada toilet atau toilet yang kotor dan menjijikan. Kini Anda bebas pergi kemana saja tanpa harus menahan pipis.