Senin, 29 Februari 2016

Perusahaan Tambang Australia Jual Berlian Angola Seharga Rp 225 Miliar

Sebuah berlian raksasa yang ditemukan oleh sebuah perusahaan asal Perth di Angola, telah dijual seharga 22,5 juta dolar (atau setara Rp 225 miliar).

Perusahaan Berlian Lucapa menemukan berlian sebesar 404 karat di Proyek Berlian Lulo miliknya yang terletak di provinsi Lunda Norte, timur laut A
ngola.

Dalam sebuah pernyataan, Lucapa mengatakan, penjualan itu "mewakili harga rata-rata senilai 55.585 dolar (atau setara Rp 555 juta) yang spektakuler, yang merupakan rekor harga untuk berlian putih yang ditemukan di proyek Lulo, dan merupakan bukti lebih lanjut dari sentimen positif pasar atas permata besar berkualitas tinggi seperti yang ditemukan di Lulo ".

Berlian itu adalah yang terbesar yang pernah ditemukan di Angola.

Lucapa memiliki 40% saham dalam proyek itu, bersama-sama dengan perusahaan lokal milik pemerintah ‘Endiama’, yang memiliki saham 32%, dan perusahaan lokal swasta ‘Rosas dan Petalas’.

"Penjualan berlian tunggal seharga 16 juta dolar (atau setara Rp 160 miliar) menunjukkan potensi besar tambang berlian Lulo untuk memproduksi permata secara teratur yang besar dan berkualitas kelas dunia," kata Direktur Lucapa, Stephen Wetherall.

Komisaris Lucapa, Miles Kennedy, mengatakan, awal bulan ini, kas dari penjualan tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk memperluas operasinya di wilayah Angola.


Jumat, 05 Februari 2016

Misteri Petunjuk Kiamat dari Makam Ratu Mesir Kuno

[​IMG]Para arkeolog asal Ceko menemukan makam Ratu Khentkaus III, yang merupakan istri Firaun Neferefre, sang penguasa selama era Old Kingdom sekitar tahun 2640 sampai 2150 sebelum Masehi.

Para arkeolog dapat menemukannya dari grafiti yang tertulis di dinding makamnya. Di mana makamnya menunjukkan namanya dan status keningratannya. Makam Ratu Khentkaus III terletak di Abu-Sir, barat daya Kairo, 198 meter dari piramida suaminya.

Selain menemukan nama dan status keningratan sang ratu, para arkeolog juga menemukan petunjuk yang mengerikan, yakni tentang kehancuran dunianya yang mengarah pada ‘kiamat’.

Makam Khentkaus III melihatkan tentang bagaimana peradaban kita akan hancur lebur hanya tinggal abu dan debu saja, seperti yang terjadi pada masa sang ratu.

Salah satu arkeolog yang meneliti makam sang ratu, Profesor Miroslav Barta menjelaskan bahwa ada sejumlah masalah yang terjadi selama periode Old Kingdom, seperti demokrasi sedang bangkit nepotisme merajalela, dan memiliki konsekuensi mengerikan.

Setelah matinya sang ratu, Sungai Nil tidak lagi membanjiri sepanjang bantarandan bahkan tak ada lagi lumpur subur yang naik ke atas permukaan.

“200 tahun setelah kematian Khentkaus III, tanpa luapan banjir Sungai Nil, tak adanya panen, tentu saja berpengaruh buruk pada penarikan pajak. Dan tanpa adanya pajak, tak ada dana untuk membiayai aparat, menegakkan ideologi, dan mempersatukan kerajaan,” kata Barta, seperti dilansir dari Inquisitr, Selasa (2/2/2016).

Menurut Barta, kejadian yang pernah terjadi pada masa Old Kingdom bisa saja akan terulang di masa modern ini. Perubahan iklim yang mempengaruhi Sungai Nil pada era Ratu Khentkaus juga bisa membuat kehidupan saat ini menuju ke arah kehancuran atau kiamat.

“Dengan mempelajari masa lalu, kita bisa belajar banyak hal untuk masa sekarang . Kita tak beda dengan orang-orang pada masa lalu, banyak orang berpikir, ‘kan zamannya beda’. Tapi, sejatinya tidak demikian,” kata Barta, seperti dilansir dari CNN.

Barta menambahkan, makam Khentkaus III ini telah memberikan pelajaran berharga dan membantu manusia modern saat ini untuk menghindari kiamat.

Rabu, 03 Februari 2016

Inilah Alasan Wanita Jepang Cinta Pria Indonesia

Jawaban Mengapa Wanita Jepang Lebih Suka Pria Indonesia ( Foto @U-Report )
Budaya hubungan suami istri yang ada di Negara Bunga Sakura itu sangatlah berbeda dengan yang ada di Indonesia, di sana peran seorang wanita lebih banyak ketimbang seorang lelaki, di mana seorang wanita di sana hampir melakukan segala hal sedangkan lelaki hanya duduk dan bekerja.


Tugas wanita di Jepang adalah mengurus anak, suami dan juga menyelesaikan masalah perabotan rumah tangga seperti mencuci piring, menyapu dan membersihkan rumah, Di Jepang menjadi seorang Istri merupakan suatu pekerjaan yang melelahkan pasalnya hampir semua urusan rumah istri yang melakukanya.

Para pria Jepang biasanya hanya bekerja dan juga memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga saja selebihnya untuk urusan merawat anak dan membersihkan rumah adalah urusan Istri, terlebih - lebih yang paling terlihat ketika berada di pusat pembelanjaan Mall, di mana ketika usai belanja, beratnya barang belanjaan di pikul sendiri oleh sang istri dan sang suami justru terlihat santai tidak membantunya.

Hal ini tentu sangat berbeda dengan para lelaki Indonesia, meski pun memang sudah menjadi tugasnya seorang wanita merawat Anak, melayani suami dan juga mengurus kebersihan rumah, namun para suami di Indonesia cenderung lebih perhatian dan tidak menginginkan istrinya terlalu lelah bekerja.

Bahkan jika para suami di Indonesia ketika berada di pusat pembelanjaan sudah pasti yang memikul berat barang - barang belanjaan adalah suami sedangkan istri hanya tinggal jalan dan membawa dompet mahalnya, hal inilah rupanya yang membuat wanita Jepang itu Cinta kepada para pria Indonesia.

Para Suami orang Indonesia bahkan tidak malu - malu dan ragu untuk membantu Istrinya mencuci piring, menyapu piring dan gelas bahkan hingga membersihkan kamar tidur. 

Tidak hanya itu, untuk urusan hubungan suami istri di ranjang, Pria Indonesia cenderung tidak memperhatikan diri sendiri, ia justru lebih sering memperhatikan pasangannya dan memuaskan pasangannya terlebih dahulu dari pada urusan kepuasan dirinya.

Nah, buat kalian para cowok - cowok Indonesia cobalah datang ke Negeri sakura dan coba pacari gadis - gadis di sana :)