Rabu, 27 April 2016

6 Tokoh-tokoh Terkenal Tanah Air yang Moksa atau Menghilang Tanpa Bekas

Mungkin tidak banyak orang yang mengenal istilah moksa atau secara artian mudah adalah meninggal dunia tanpa meninggalkan jasad alias menghilang tanpa jejak. Menurut tulisan di Wikipedia, moksa adalah sebuah konsep dari agama Hindu dan Buddha yang memiliki artian yaitu melepaskan dari segala ikatan duniawi serta putaran reinkarnasi kehidupan fana. Istilah ini sudah dikenal sejak beratus-ratus tahun lamanya atau sejak zaman kerajaan.
Berbicara masalah moksa, ada beberapa tokoh terkenal di Indonesia yang menurut cerita dan diyakini banyak orang mengalami moksa atau hilang tak berbekas, bahkan sampai sekarang tidak diketahui keberadaan apalagi jasadnya. Berikut ini adalah orang-orang terkenal di Indonesia yang moksa atau menghilang tanpa bekas.

1. Prabu Siliwangi

Prabu Siliwangi adalah salah satu Raja Pajajaran yang cukup terkenal dan sakti mandraguna. Dia memiliki banyak pengikut serta membuat Negeri Sunda menjadi terkenal seantero Nusantara. Ketika ajaran agama Islam masuk ke Tanah Air, dia mendapatkan desakan agar meninggalkan agama terdahulu dan menjadi seorang mualaf.
Perabu siliwagi [ Image Source ]
Perabu siliwagi
Dikarenakan hal tersebut, Prabu Siliwangi memutuskan untuk menyingkir dari kerajaannya dan tidak berkenan masuk Islam. Sebelum mengambil tapa moksa, dia memberikan wejangan kepada para pengikutnya untuk memilih sesuai keinginannya sendiri.

2. Prabu Brawijaya V

Seperti halnya Prabu Siliwangi, Prabu Brawijaya V adalah raja ke sekian dari Majapahit yang memutuskan untuk moksa setelah melarikan diri karena kerajaannya dihancurleburkan oleh Kerajaan Kediri.
Prabu Beriwijaya V [ Image Source ]
Prabu Brawijaya V
Sebelum moksa, Prabu Brawijaya V masih memeluk agama Buddha dan di akhir keberadaannya, dia meminta Sunan Kalijaga yang masih merupakan keturunannya (cucu) untuk mengislamkannya. Setelah menjadi mualaf, Prabu Brawijaya V melakukan tapa tingkat akhir di Gunung Lawu dan moksa.

3. Mahapatih Gajah Mada

Ada dua versi mengenai masa akhir dari Mahapatih Gajah Mada, yaitu pertama dia diceritakan mengalami sakit dan pada akhirnya meninggal dunia pada tahun 1364. Hal ini seperti yang tertulis pada Kitab Kakawin Nagarakretagama.
Mahapatih Gajah mada [ Image Source ]
Mahapatih Gajah mada 
Versi kedua adalah Mahapatih Gajah Mada melarikan diri setelah terjadinya Perang Bubat, yaitu perang antara Kerajaan Pajajaran dari Negeri Sunda dengan Kerajaan Majapahit. Gajah Mada dituding sebagai penyebab utama terjadinya perang. Sebelum tertanggakap dan diadili atau dibunuh, Gajah Mada melakukan yoga samadi dan moksa hingga sekarang ini.

4. Prabu Jayabhaya

Dikenal dengan nama Prabu Jayabhaya atau Jayabaya, dia adalah raja kerajaan salah satu pewaris tahta Prabu Erlangga (Airlangga) yang mendapatkan jatah wilayah di Jenggala (Kediri). Saudaranya, Jayasabha (Jayasaba) adalah pemilik jatah wilayah lainnya yang berpusat di Panjalu (Daha). Kedua saudara ini terus menerus berperang untuk mendapatkan wilayah dan pada akhirnya Jayabasha kalah dan seluruh Jawa Timur dikuasai oleh Jayabaya dengan pusat di Kediri.
Prabu Jayabhaya [ Image Source ]
Prabu Jayabhaya 
Walaupun menjadi raja yang terkenal dan berhasil membuat kerajaan yang diperintahnya memasuki zaman keemasan, namun rasa berdosa dan bersalah karena telah membunuh saudaranya sendiri, Jayabasha, terus menghantui Jayabaya. Kesaktiannya dan keberhasilannya menjadi seorang pinilih (pilihan) menurut agama Hindu, membuatnya tidak pernah meninggal karena dia dapat melalui proses kematian normal dengan cara moksa. Jayabaya menghilang tanpa jejak setelah melakukan tapa moksa di Desa Menang, Kabupaten Kediri.

5. Sabdo Palon Noyo Genggong

Menurut banyak pakar, Sabdo Palon Noyo Genggong merupakan nama lain dari Semar atau salah satu dari Punokawan. Walaupun banyak orang yang mengatakan bahwa Punokawan termasuk Semar di dalamnya adalah tokoh fiktif, namun tidak sedikit yang mempercayainya.
Sabdo Palon Noyo Genggong [ Image Source ]
Sabdo Palon Noyo Genggong 
Sabdo Palon merupakan tokoh spiritual Prabu Brawijaya V yang kecewa akan keputusan rajanya untuk memeluk agama Islam. Dia memutuskan untuk pergi dan menghilang secara moksa setelah Prabu Brawijaya V menjadi mualaf.

6. Supriyadi

Memang, sampai sekarang kisahnya masih simpang siur dan tidak pasti akan kebenarannya. Ada yang mengatakan bahwa Supriyadi meninggal sewaktu memberontak dari Jepang yang kala itu menjajah Indonesia dan ada pula yang mengatakan bahwa pria asal Blitar ini menghilang tanpa bekas alias moksa.
 Supriyadi [ Image Source ]
Supriyadi
Bagi sebagian orang, menghilangnya Supriyadi sempat dijadikan bahan bercandaan, yaitu “Menghilang tidak dapat kembali,” namun bagi orang lain, khususnya orang-orang zaman dahulu, menganggap bahwa moksanya Supriyadi adalah benar dan akan kembali muncul jika Indonesia sudah dalam keadaan yang teramat gawat.
Mungkin banyak orang yang tidak percaya akan “kejadian” moksa seperti yang berlaku pada orang atau tokoh-tokoh terkenal di atas, namun secara turun temurun, cerita menghilangnya orang-orang tersebut telah diyakini kebenarannya dan terus dilestarikan sampai sekarang. Percaya atau tidak, hanya Anda sendiri yang dapat menentukannya.

Selasa, 19 April 2016

5 Senjata Paling Lebay Sepanjang Sejarah

Sepanjang sejarah, manusia telah mengembangkan senjata baru yang tentu saja diharapkan sangat mematikan ketika diajak bertempur. Beberapa sistem telah terbukti efektif dan menunjukkan reputasi brutal. Tetapi tidak sedikit yang justru hanya menjadi proyek sia-sia. Senjata yang dihasilkan justru tidak efektif. Berikut adalah lima senjata-beberapa yang paling berlebihan sepanjang sejarah.

1. The Battleship

[​IMG] 

Battleship atau kapal perang dengan ukuran besar muncul pertama dengan HMS Dreadnought ketika memasuki layanan dengan Angkatan Laut Kerajaan Inggris pada tahun 1906. Pada saat itu desainnya sangat revolusioner. Tidak seperti kapal perang generasi sebelumnya, Dreadnought dipersenjatai dengan persenjataan yang semuanya besar yakni sepuluh meriam 12 inch. Ketika kapal ini datang, kapal perang lain langsung menjadi usang.


Namun kapal perang generasi jumbo ini sangat mahal dan fungsinya lebih banyak digunakan untuk masa damai sehingga hanya untuk menunjukkan kekuatan nasional. Akhrinya umurnya habis untuk berlayar saja. Ketika perang, kapal besar ini juga jarang sekali berada di garis depan pertempuran karena sifat lamban mereka pun sebagian besar hanya jadi pertunjukan.


Satu-satunya dreadnoughts terlibat dalam duel di Jutland selama Perang Dunia I. Tetapi di pertempuran ini pun Angkatan Laut justru takut kapal raksasa dan mahal tersebut rusak.


Selanjutnya, selama Perang Dunia II, banyak kapal perang hancur karena serangan udara. Menjelang akhir perang, dengan kekuatan udara menjadi dominan, kapal besar menjadi target empuk serangan udara.


Kapal perang terbesar ini pun memunculkan perdebatan. Kapal raksasa dinilai justru menghambat perang dan terlalu memakan biaya besar yang seharusnya bisa digunakan untuk sektor lain. Jerman setelah kapal raksasa meraka Bismarck dan Tirpitz dihancurkan dari udara oleh pembom Lancaster Inggris akhirnya memilik kembali ke model fjord Norwegia. Sementara itu kapal besar seberat 72.000 ton Yamato dan yang lebih kecil Musashi keduanya milik Jepang juga tenggalam oleh kekuatan udara yang berbasis kapal induk.

2. Tank Tiger I

[​IMG] 

Nazi Jerman Panzerkampfwagen VI Tiger Ausf.E, biasanya disebut Tiger, adalah salah satu tank yang paling ditakuti di arsenal Wehrmacht dan Waffen-SS. Tank ini berukuran raksasa dengan baju besi frontal tebal yang hampir tak tertembus oleh senjata anti-tank pada masanya. Dia juga memiliki meriam besar 88mm. Ditempatkan di batalyon tank independen, Tiger menjadi reputasi menakutkan.


Namun, Tiger sudah usang pada saat itu diterjunkan pada 1942 karena tidak memiliki fitur seperti baju besi miring. Tank ini juga mengalami over-engineered dan mahal. Boros bahan bakar dan sering rusak. Nazi akhirnya hanya berhasil membangun 1.347 Tiger. Sebagai perbandingan, Soviet membangun lebih dari 60.000 tank T-34 Panther


Tank Panther lebih kecil, lebih cepat, dan lebih bermanuver, sedangkan senjata yang 75mm yang memiliki jauh lebih tinggi moncong velocity- memiliki kinerja penetrasi baja lebih baik dari meriam 88mm Tiger. Panther juga lebih terlindungi dari depan dengan armor miring 80mm, yang menawarkan kinerja yang unggul dibandingkan dengan Tiger 100mm dari pelat baja datar. Lebih penting lagi, Panther separuh lebih murah dibanding Tiger dan bisa diproduksi lebih cepat.

3. Ilyushin Il-2 Sturmovik

[​IMG] 


Ilyushin Il-2 Sturmovik adalah pesawat serangan darat mencapai status hampir mitologis dalam militer Soviet selama Perang Dunia II. Soviet membangun lebih dari 36.000 pesawat tempur yang diberi sebutan Great Patriotic War di Rusia. Il-2 meningkatkan moral pasukan darat Tentara Merah, tetapi efektifitasnya justru benar-benar dipertanyakan.


Aircrew Soviet yang terbang dengan Sturmovik menderita kerugian besar ketika melawan Luftwaffe selama Front Timur. Pesawat ini ternyata tidak memiliki kemampuan manuver tinggi. Dia juga tidak membawa bom besar terutama bila dibandingkan dengan P-47 Thunderbolt dan Hawker Typhoon milik negara Barat. Parahnya lagi, pesawat ini juga tidak akurat dalam menjatuhkan senjata. Jadi, meskipun memperoleh reputasi mistis dan menakutkan Il-2 justru banyak mengalami kekalahan.

4. Norden Bombsight

[​IMG] 

Norden bombsight adalah inovasi Perang Dunia II lain dengan reputasi yang jauh dari apa yang diharapkan. Militer AS menghabiskan anggaran 1,5 miliar dolar AS. Jumlah yang luar biasa untuk tahun 1940 untuk mengembangkan bombsight tersebut. Untuk perbandingan seluruh seluruh Manhattan Project yang menghasilan bom atom hanya menghabiskan sekitar 3 miliar dolar.


Sayangnya, bombsight benar-benar payah. Bahkan, kurang dari 50 persen dari bom yang dijatuhkan menghancurkan seperempat mil dari target. Angkatan Laut, misalnya, mengakui masalah awal dan beralih ke menyelam pengeboman segera. Inggris-juga mengakui kesia-siaan presisi bom-bom untuk seluruh kota di Jerman.


Presisi serangan udara benar-benar tidak layak sampai munculnya bom dipandu laser menjelang akhir Perang Vietnam. Sekarang, tentu saja, ada bom dipandu GPS, yang membuat serangan jauh lebih mudah-setidak-tidaknya untuk pilotnya. Untuk target tentu ini sangat merepotkan.

5. Jet Tempur Generasi Kelima
[​IMG] 

Salah satu contoh paling modern dari senjata yang terlalu berlebihan adalah pesawat tempur generasi kelima. Amerika Serikat menghabiskan lebih dari 470 miliar dollar AS pada F-22 dan F-35, tetapi biaya pesawat ini begitu banyak dan butuh waktu lama untuk mengembangkan, mereka sudah usang dalam beberapa kasus. Sebagai contoh, sensor elektro-optik yang dibenamkan di hidung F-35 sudah 10 tahun dipasang dan belum juga pesawat itu beroperasi. Apa iya tidak ketinggalan jaman dengan perkembangan teknologi yang sedemikian cepat.


Selain itu juga dibutuhkan biaya lebih dari satu triliun dolar untuk menjaga pesawaat ini dalam pelayanan. Dengan kata lain biaya pemeliharaan pesawat siluman juga teramat mahal. Pesawat tersebut juga harus dimodifikasi untuk menjaga mereka tetap relevan dengan keadaan.


Tapi musuh tidak tinggal diam. Rusia dan China sudah bekerja pada pertahanan udara jaringan baru digabungkan dengan radar baru yang beroperasi di UHF dan VHF yang mengancam untuk menetralisir investasi besar-besaran Amerika di jet tempur generasi kelima.


Menurut para ahli industri, akhirnya musuh akan dapat memandu senjata dengan radar band UHF dan VHF -yang akan menetralisir kemampuan siluman F-22 dan F-35. Akhirnya banyak uang yang justru terbuang sia-sia.