Ketika habitat asli hewan mulai terusik oleh manusia, beberapa makhluk
ini mulai berkeliaran dan mengambil daging manusia. Kadang, hewan-hewan
ini memburu manusia hanya untuk bersenang-senang saja, bukan sekadar
untuk mencari makan.
Akibatnya, hewan pemakan manusia ini menyebabkan seluruh desa dan kota
menjadi penuh dengan ketakutan. Saat ada orang yang mengatakan, "Jangan
main-main dengan alam," hewan-hewan ini merupakan bukti konkret atas
pernyataan tersebut.
Naluri predator, kekuatan dan kecepatan dari satwa-satwa liar,
menjadikan mereka sebagai pembunuh berantai yang paling berbahaya di
planet ini. Berikut adalah lima aksi brutal hewan yang akan mengingatkan
manusia betapa rapuhnya mereka di hadapan predator lain.
Tsavo Man dan Eaters - 135 korban
Tsavo Man dan Eaters merupakan sepasang saudara dari jenis singa Tsavo.
Mereka bertanggung jawab atas 35-135 kematian pekerja konstruksi di
jalur kereta api yang menghubungkan Kenya-Uganda, dari Maret sampai
Desember 1898. Menurut kesaksian, singa-singa tersebut mendatangi kamp
dan tenda pekerja, menarik mereka kemudian menerkamnya. Benar saja,
teori ini terbukti ketika mereka menemukan gua yang penuh dengan
sisa-sisa korban dari singa-singa tersebut.
Kru mencoba untuk menakut-nakuti singa dengan membuat api unggun dan
pagar berduri, tetapi tidak berhasil. Pembangunan ini akhirnya
dihentikan, karena para pekerja melarikan diri dan ketakutan. Letnan
Kolonel Henry Patterson akhirnya ditugaskan untuk membunuh hewan
tersebut. Ia memasang perangkap dan mencoba untuk menyergap singa
beberapa kali, tapi singa-singa tersebut berhasil menghindar.
Akhirnya pada 9 Desember 1898, Patterson menembak singa pertama. Dua
puluh hari kemudian, Patterson menemukan dan menembak singa kedua.
Dibutuhkan 9 peluru untuk membunuh singa kedua, dan 8 orang untuk
membawa bangkai singa ke perkemahan.
Devilish Cunning Panther - 150 korban
Panter hitam dari Provinsi Tengah yang juga dikenal sebagai Devilish
Cunning Panther, merupakan jenis leopard jantan dari India yang
disebut-sebut sebagai pemakan manusia, yang selama beberapa tahun di
India Inggris pada awal abad ke-20 telah menewaskan lebih dari 150
orang. Semua korban adalah wanita dan anak-anak, hewan buas ini datang
setiap dua atau tiga hari sekali, di daerah yang berbeda-beda, dengan
jarak antara 20 sampai 30 mil dari serangan terakhir. Panther tersebut
menyebabkan kepanikan, sehingga warga lokal sering meninggalkan
rumahnya.
Hewan ini masuk ke pondok dan rumah-rumah penduduk, membunuh warga dan
kemudian meninggalkan mayatnya, hal tersebut menunjukkan bahwa ia
membunuh bukan karena kebutuhan melainkan untuk bersenang-senang saja.
Pemburu Inggris yang tidak disebutkan namanya dikirim untuk membunuh
hewan tersebut dan akhirnya gagal. Devilish Cunning Panther akhirnya
berhasil ditembak oleh penggembala kambing setempat.
Buaya Gustave - 300 korban
Gustave merupakan buaya Nil terbesar yang pernah tercatat. Beratnya
mencapai satu ton dan diperkirakan memiliki panjang antara 18 sampai 25
kaki. Gustave selalu menyerang di tempat yang berbeda, dan tidak ada
yang bisa memprediksi keberadaannya. Nil raksasa telah menewaskan lebih
dari 300 orang, dan bukan hanya untuk dimakan saja. Ia sering menyerang
perahu yang penuh dengan orang, membunuh beberapa korban dan kemudian
membiarkan mayat-mayat tersebut mengambang di air.
Para ahli mengatakan bahwa Gustave telah hidup selama lebih dari 60
tahun, dan sudah melalui perang saudara bahkan genosida di wilayah
Burundi. Ia juga memiliki sejumlah luka di sekujur tubuhnya, seperti
luka bekas pisau, tombak, bahkan matanya hilang akibat luka tembak. Ia
terlalu sulit untuk ditangkap, selalu berhasil menghindar dari perangkap
air dan seolah mengejek mereka yang mencoba untuk menangkapnya. Sejarah
mengatakan, ia bahkan telah melahap seluruh kuda nil, hewan raksasa
yang paling ditakuti oleh buaya. Gustave terakhir terlihat pada tahun
2008 oleh seorang fotografer National Geographic.
Leopard Panar - 400 korban
Leopard Panar merupakan kucing besar legendaris di awal abad 20. Ia
merupakan jenis leopard jantan yang bertanggung jawab setidaknya atas
400 korban di wilayah Panar, Distrik Almora di India Utara. Pemburu
legendaris Jim Corbett mengetahuinya di tahun 1907, dan berangkat untuk
membunuhnya di tahun 1910.
Leopard ini kurang mendapat perhatian dari pers India daripada leopard
dari Provinsi Tengah karena wilayah Almora yang terpencil. Tapi meskipun
begitu, ia merupakan salah satu kucing besar yang paling ditakuti di
India pada saat itu. Corbett akhirnya berhasil memburu dan membunuhnya.
Singa pemakan manusia dari Njombe - 1500 korban
Kasus terburuk dari hewan pemakan manusia mungkin berasal dari
singa-singa ini. Ada sekitar 15 singa yang diburu di wilayah Tanzania
dekat kota Njombe, antara tahun 1932-1947. Legenda mengatakan,
singa-singa ini dikendalikan oleh seorang dukun bernama Matamula
Mangera, yang mengirim mereka untuk membunuh penduduk. Penduduk setempat
mengatakan bahwa Mangera mengirim mereka karena ingin balas dendam
terhadap rakyatnya sendiri yang telah menggulingkan jabatannya di desa.
Singa terus menyerang, bahkan setelah penduduk memohon kepada kepala
suku untuk mengembalikan jabatan dari dukun tersebut. Akhirnya, pemburu
Inggris George Rushby memutuskan untuk mengakhiri serangan. Rushby tiba
di Njombe pada tahun 1947, 15 tahun setelah serangan dimulai. Pada saat
itu, singa-singa tersebut hendak membunuh sekitar 1500-2000 korban.
Rushby mengatakan, singa-singa tersebut membunuh penduduk di sore hari,
dan memanfaatkan malam hari untuk melakukan perjalanan sejauh 15-20 mil
ke desa-desa yang tidak dicurigai. Ia percaya, singa-singa tersebut
menggunakan sistem estafet untuk menyeret tubuh manusia ke dalam
semak-semak. Rushby akhirnya berhasil membunuh 15 singa tersebut