Kamis, 28 Maret 2013

Cara Mengatasi Insomnia atau Sulit Tidur

Susah tidur dimalam hari atau sering disebut dengan insomnia bisa mengakibatkan kesehatan menurun dan tentunya terganggunya aktivitas sehari-hari yang akan dilakukan di pagi hari. Beragam tips  mengatasi insomnia akan menuntun kita untuk bisa menghilangkan insomnia yang kita alami.

Pengertian Insomnia sendiri adalah merupakan gejala kelainan tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur dan membuat tidur menjadi sebuah rutinitas. Secara umum orang mengartikan insomnia adalah susah tidur di malam hari. Dinyakini, saat ini tingkat penderita gejala kelainan tidur ini semakin meningkat seiring dengan beragam rutinitas yang sudah mengganggu jadwal tidurnya.

Penyebab Insomnia
1. Insomnia dipengaruhi oleh kelainan emosional,
2. Insomnia dipengaruhi oleh kelainan fisik,
3. Insomnia diakibatkan oleh pemakaian obat-obatan,
4. Insomnia diakibatkan oleh menahan rasa kantuk yang berulang-ulang,
5. Insomnia disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang nyaman.
6. Insomnia disebabkan oleh kondisi jiwa.

 Nah, beberapa poin penyebab insomnia diatas akan membuat atau menimbulkan 'ketidak harmonisan' antara mata dan pikiran. Saat mata sudah ingin terlelap/badan sudah ingin istirahat, kemudian akan dikesampingkan oleh pikiran.

Beberapa sumber terpercaya keadaan jiwa dan pikiran yang tenang dan nyaman akan membuat badan akan lebih cepat merasa kantuk dan ingin tidur.

Cara Mengatasi Insomnia:

  • Sebelum jam tidur, tenangkan pikiran dan jiwa dengan suasana nyaman dan hening, Anda harus rileks.
  • Mengurangi konsumsi minuman yang bersifat stimulan atau yang membuat anda tetap terjaga seperti teh,kopi,alkohol dan rokok.
  • Jaga kebersihan kamar dan tempat tidur. Kebersihan juga sangat berpengaruh pada insomnia, jadi sebaiknya bersihkan kamar dan tempat tidur secara teratur.
  • Kontrol cahaya diruangan tidur. Cahaya yang terlalu terang dipercaya bisa membuat mata tetap terjaga. Sebaiknya, dengan menggunakan lampu tidur dengan tingkat cahaya yang lebih redup, akan memacu anda untuk segera tidur. 
  • Dengarkan musik tenang. Relaksasi ini akan membuat tubuh anda lebih tenang dan rileks. Anda bisa menyetel volume musik senyaman mungkin. Anda bisa mencoba mendengar musik instrumen.
  • Mengkonsumsi makanan yang memiliki tingkat kandungan karbohidrat yang lebih tinggi atau segelas susu hangat. Tentu, pilihan ini akan menambah berat badan anda.
  • Makan kacang. Dalam kacang, terdapat zat triptofan. Jika zat ini mengalir dalam aliran darah ditubuh, akan menghasilkan hormon melatonin yang bisa membuat merasa kantuk.
  • Berdoa sebelum tidur. Selain ucapan syukur kepada Tuhan, kita akan merasa lebih tenang.
Nah, itulah beberapa tips mengatasi insomnia yang bisa kami bagikan. Silahkan komen dan berikan tips-pribadi anda dalam mengatasi insomnia. Semoga informasi tentang insomnia ini bermanfaat bagi kita semua.

Rabu, 20 Maret 2013

Deteksi Serangan Jantung dengan Chip

Ilmuwan mengembangkan sebuah perangkat tes darah super kecil, chip dengan panjang 1,4 centimeter, yang diletakkan di dalam kulit manusia dan dapat mengirimkan hasil rekam melalui ponsel pintar atau tablet secara nirkabel.

Perangkat yang disebut sistem IronIC ini dapat mendeteksi serangan jantung beberapa jam lebih dini. Prinsip kerja pemantauannya memanfaatkan molekul yang terkait dengan otot jantung.

"Ada sebuah molekul yang disebut troponin, yang dilepaskan oleh otot jantung tiga atau empat jam sebelum datangnya serangan jantung, ketika otot jantung mulai rusak," tulis Sandro Carrara, salah satu pemimpin tim di Institut Teknologi Federal Swiss di Lausanne (EPFL), dilansir The Verge, 20 Maret 2013 melalui sebuah e-mail.

"Jadi, sistem kami dapat mendeteksi molekul tiga atau empat jam sebelum serangan fatal terjadi," tambahnya.

Laman Cnet menambahkan, perangkat ini didukung oleh lima sensor yang juga dapat menganalisa lima protein dan asam organik secara bersamaan.

Chip hanya berisi komponen pemancar radio. Selanjutnya, pemancar mengirimkan informasi melalui gelombang radio melalui baterai yang berupa potongan kecil. Chip ini mengandalkan konektivitas Bluetooth, yang pada gilirannya memancarkan data ke aplikasi mobile maupun ke dokter.
Sebelumnya, Carrara bersama sejumlah kolega telah menguji prototipe ini pada tikus untuk mendeteksi lima zat darah yang berbeda. Sejauh ini, hasilnya sama dengan keandalan tes darah tradisional, yang melibatkan gambar darah dari pasien lalu menganalisanya dengan peralatan laboratorium yang terpisah.

Guna menangkap informasi tentang darah pasien, termasuk informasi glukosa dan tingkat laktat, masing-masing dari lima sensor chip dilapisi dengan enzim, membuat batasan apa saja yang dapat diuji.

"Tetapi, enzim memiliki umur yang terbatas, dan kita harus desain mereka untuk bertahan selama mungkin," jelas Prof Giovanni De Micheli, peneliti di laboratorium yang sama. Saat ini, enzim terakhir dapat bertahan selama enam pekan.

Para peneliti berencana untuk mempresentasikan hasil temuan mereka di konferensi Design, Automate and Test Europe besok.

Anda tertarik menggunakannya? Anda harus menunggu setidaknya empat tahun lagi sebelum perangkat ini dilepas secara komersil.