Kamis, 29 Oktober 2015

Sepuluh Tanda Anda Sukses Sebagai Pemilik Bisnis Kecil

Banyak orang melompat ke bisnis kecil tanpa melakukan banyak pemikiran. Ada beberapa mitos di luar sana tentang bisnis kecil yang memengaruhi keputusan mereka tentang memulai bisnis kecil.

Namun, tidak semua orang memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi pemilik usaha kecil. Kami berpikir ada beberapa ciri-ciri kepribadian khusus yang biasanya dimiliki seseorang untuk berhasil bagi owner usaha kecil.

Sementara itu beberapa orang menganggap bergabung dengan sekolah Bisnis adalah untuk mendapatkan pengetahuan bisnis dari perguruan tinggi, juga melalui online demi membantu diri sendiri untuk memiliki sifat-sifat kepribadian agar sukses sebagai pemilik perusahaan kecil.

Berikut adalah beberapa tanda-tanda ada dalam diri anda untuk melihat apakah anda akan berhasil :
Anda tidak mudah menyerah pada setiap tugas yang sudah anda mulai. Anda akan mencoba banyak jalan berbeda sebelum memutuskan untuk menyerah
Anda adalah Seseorang yang ingin bekerja dengan orang lain
Anda seorang pengambil resiko dalam kehidupan pribadi maupun profesional
Anda tidak menunggu pengarahan untuk memulai sebuah proyek. Anda akan langsung bekerja.
Anda adalah seorang yang tahu keterbatasn anda dan mendelegasikan tugas-tugas yang tidak anda mengerti atau tidak punya waktu mengerjakannya.
Kegagalan tidak menghentikan anda untuk mengejar impian anda. Anda belajar dari kesalahan masa lalu untuk melanjutkan.
Anda dapat mengerjakan beberapa tugas pada waktu yang sama.
Anda memiliki dukungan yang baik dari teman dan keluarga
Anda memiliki jaringan besar dengan orang beragam latar belakang yang dapat anda manfaatkan sebagai penasihat bisnis
Anda adalah seseorang yang tidak memilih-milih pekerjaan, dapat mengerjakan apa yang bisa.


Apa tanda-tanda lain yang anda pikir akan menunjuk keberhasilan dalam bisnis kecil?

Kamis, 22 Oktober 2015

Gunung Semeru Terbakar, 100 Pendaki Terjebak

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru hari ini menutup total jalur pendakian setelah kawasan hutan lindung di dekat jalur pendakian Watu Rejeng lereng Gunung Semeru terbakar. Petugas BB TNBTS bersama masyarakat sedang berupaya memadamkan api sekaligus melakukan sterilisasi lereng gunung dari pendaki. Diperkirakan 100 pendaki ada di lereng gunung tersebut.

"Per tanggal 22 Oktober 2015 sampai waktu yang tidak ditentukan, jalur pendakian Semeru ditutup total. Terjadi kebakaran di jalur pendakian antara pos shelter 2 dan 3," kata Kepala Balai Besar TNBTS, Ayu Dewi Utari, Kamis 22 Oktober 2015.

Total hutan seluas 10 hektare hangus akibat kebarakan yang berlangsung sejak 21 Oktober 2015 di sekitar Watu Rejeng. Arah kebakaran dilaporkan menjalar ke rute pendakian.  Petugas terus memadamkan api menggunakan sekat bakar dan pemadaman tradisional lainnya. Diharapkan api akan padam selama dua hari kedepan.

Selain itu, petugas juga melakukan sterilisasi jalur pendakian. Diperkirakan masih terdapat sekitar 100 pendaki yang berada di lereng gunung. Sterilisasi dilakukan bersamaan dengan upaya pemadaman api.

"Diperkirakan ada 100 pendaki kemarin, mudah-mudahan besok sudah steril,” katanya.

Petugas membuat jalur evakuasi khusus bagi pendaki untuk turun. Pendaki yang ada di sekitar Ranu Kumbolo diarahkan turun melalui jalur Ayek-Ayek. Ayek-ayek merupakan jalur alternatif pendakian yang lebih sering digunakan sebagai jalur masyarakat setempat.

Ayu menduga kebakaran tersebut dipicu ulah pendaki yang membuat api unggun yang tak memadamkan api dengan sempurna. Menurutnya banyak pendaki yang sering melanggar aturan, dan membuat api unggun, meskipun sudah banyak rambu larangan dipasang. Sedangkan akibat api unggun atau puntung rokok yang masih menyala sangat fatal ketika di musim kemarau.

Sementara kebijakan penutupan jalur dilakukan dengan berkaca pada kasus kebakaran di Gunung Lawu yang menewaskan sejumlah pendaki. Penutupan jalur untuk keamanan dan keselamatan bersama.

Diharapkan proses sterilisasi selesai esok dan lereng gunung akan steril sementara waktu hingga ancaman kebakaran tak lagi muncul. Sepanjang musim kemarau kali ini, kawasan TNBTS terjadi 10 kali kebakaran. Total luas lahan yang terbakar mencapai 200 hektare. Sedangkan jumlah pendaki harian di bulan Oktober rata-rata mencapai 100 pendaki.