Bali di Mata Walter Spies, Seniman Legendaris Kelahiran Rusia
Goresan kuas pelukis primitivis Walter Spies terk
enal di Eropa pada tahun 1920-an dan 1930-an dan membuat Bali menjadi sarang seniman, intelektual, dan penulis. Pengunjung Spies termasuk Charlie Chaplin, Rabindranath Tagore, dan H.G Wells. RBTH menampilkan beberapa lukisannya yang paling terkenal.
enal di Eropa pada tahun 1920-an dan 1930-an dan membuat Bali menjadi sarang seniman, intelektual, dan penulis. Pengunjung Spies termasuk Charlie Chaplin, Rabindranath Tagore, dan H.G Wells. RBTH menampilkan beberapa lukisannya yang paling terkenal.
Pemandangan dari Ketinggian (A View from the Heights) (Cat minyak di atas kanvas, 1934) menampilkan keidupan sebuah desa di pulau tropis. Langit dicerminkan dalam hamparan sawah padi di musim berangin. Terlihat pula Gunung Agung, gunung berapi yang keramat.
Pemandangan dan Anaknya (The Landscape and Her Children) (Cat minyak di atas papan, 1939) adalah karya terbaiknya dan digambar dari penjara Belanda di Surabaya. Lukisan ini dianggap sebagai contoh realisme magis, menggambarkan perubahan dalam perasaan dan sikap di alam bawah sadar.
Festival Malam di Yogya (The Night in Djogja) (Cat minyak di atas kanvas, 1926) menampilkan interaksi masyarakat Jawa dan terkesima dengan lampion magis. Sinar dari kotak menampilkan kulit kecokelatan dan patung tubuh masyarakat Jawa, yang dikagumi Spies.
Peseluncur Es (The Ice Skaters) (Cat minyak di atas kanvas, 1920) dinilai menampilkan semua karakter Spies yang mencintai seni primitivis. Lukisan ini menampilkan sekelompok orang yang bermain seluncur di danau yang membeku, dikelilingi pepohonan.
Pemandangan Sumatera (The Landscape of Sumatran) (Cat minyak di atas kanvas, 1941) merupakan salah satu lukisan terakhir Spies. Lukisan ini paling Eropa dari karya-karya Spies di Hindia Belanda dan hampir tak memiliki unsur Orientalis sama seakli..
Kematian Arya Penangsang (The Death of Arya Penangsang) (Cat minyak di atas kanvas, 1929) menampilkan dongeng Jawa populer, dari abad ke-16. Arya Penangsang, seorang bangsawan, terbunuh di medan perang.
Pemandangan dari Pohn Palem (View through the Palms) (Cat minyak di atas kanvas, 1938) menggambarkan istana raksasa yang terlihat dari jarak jauh oleh seseorang yang membawa air. Lukisan ini juga dibuat saat Spies berada dalam penjara.
0 komentar:
Posting Komentar