Senin, 14 Desember 2015

Achimedes Bapak Ilmu Matematika





Achimedes adalah seorang ahli Matematika yang paling berpengaruh. Pemikirannya dijadikan rujukan oleh banyak ilmuwan, dari Johannes Kepler, Galileo Galilei, hingga Isaac Newton. Archimedes adalah penemu sistem angka myriad ( 10000 ) yang menunjukkan suatu bilangan dengan nilai tak terhingga. Ia juga berhasil merumuskan perbandingan antara keliling lingkaran dan jari - jari lingkaran yang dikenal dengan istilah pi sebesar 3.1429.

Achimedes Bapak Ilmu Matematika ( Foto @fakescience.org )

Achimedes dilahirkan di Italia, tepatnya di kota pelabuhan bernama Syracuse, Sisilia pada tahun 287 Sebelum Masehi. Ayahnya adalah seorang ahli astronomi bernama Phidias. Semasa muda, Achimedes pernah belajar ke Alexanderia, Mesir. Di negeri yang pernah menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi itu, ia memperdalam pengetahuannya tentang Matematika dan berhasil membuat sejumlah karya, di antaranya adalah The Method of Mechanical Theorems dan The Cattle Problem, selain karya - karyanya yang lain, seperti On the Equilibrium of Planes, On the Measurement of a Circle, On Spirals, Onthe Sphere and the Cylinder dan lain sebagainya.

Beberapa catatan menuliskan bahwa Achimedes bersahabat dengan Raja Hieron II, pemimpin Syracause. Pada 214 Sebelum Masehi itu, Syracuseberada di bawah pendudukan Kekaisaran Romawi. Setelah pulang dari Alexanderia, Achimedesdiangkat sebagai penasehat Raja Hieron II. Suatu ketika, Raja Hieron II memintaArchimedes memeriksa mahkotanya, apakah terbuat dari emas murni atau campuran. Archimedes ternyata kesulitan. Merasa sangat lelah, ia pergi ke pemandian umum untuk menghilangkan penat. Begitu badannya masuk ke dalam bak mandi, air dalam bak itu pun tumpah ke lantai. Ia termenung memikirkan sesuatu. Sesaat kemudian, Archimedes berlari keluar, tanpa sadar masih dalam keadalan telanjang. "Eureka ! Aku menemukannya !" serung sepanjang jalan.

Archimedes
Archimedes menyadari bahwa air yang tumpah dari bak saat ia berendam tadi takarannya sebanding dengan berat tubuhnya. Rumus seperti ini bisa dipergunakan untuk menghitung volume dan isi dari Mahkota Raja Hieron II. Archimedesmembagi berat mahkota dengan volume air yang di pindahkan. Lewat metode ini, ia bisa mengetahui kerapatan dan berat jenis mahkota itu yang ternyata lebih rendah dari berat jenis emas murni. Dengan demikian, terbukti sudah bahwa Mahkota Raja Hieron II bukanlah terbuat dari seratus persen emas murni, melainkan telah di campur perak.

Sebagai wailayah koloni, Syracuse harus memberikan gandum dalam jumlah yang besar kepada Romawi secara rutin. HIngga pada suatu ketika, Raja Hieron II merasa kebijakan itu terlalu memberatkan rakyat Syracuse sehingga pengiriman gandum ke Romawi pun diberhentikan. Untuk berjaga - jaga apabila Romawi menyerang Syracuse, Raja Hieron II meminta Archimedes untuk merancang kapal jenis baru demi memperkuat armada laut Syracuse.

Archimedes segera bekerja, ia membuat kapal yang sangat besar. Agar bisa mengapung, air yang menggenangi dek kapal harus dikeluarkan dulu. Archimedeskemudian membuat alat yang bisa menyedot air dengan mudah. Ia juga menciptakan alat sejenis katrol untuk memindahkan kapal raksasa itu berserta muatannya hanya dengan menarik seutas tali. Selain itu, Archimedes masih punya banyak peralatan lainnya untuk menangkal serangan Romawi.

Apa yang ditakutkan kemudian benar - benar terjadi. Romawi menyerang Syracuse dan mengerahkan 120 Kapal Perang. Untuk menghambat musuh, Achimedesmemerintahkan pasukan Syracuse menggunakan perisai mereka untuk memantulkan sinar matahari ke arah kapal - kapal Romawi. Ia berharap pantulan panas itu bisa membakar kapal - kapal lawan, namun rencana ini kurang berhasil karena kapal - kapal itu terus bergerak. Meskipun demikian, dengan cara itu, pasukan Romawikesulitan membidikkan panah akibat silau dan panas yang berasal dari pantulan sinar matahari itu.

Pasukan Romawi semakin mendekati pesisir Syracuse. Archimedes tak hilang akal, ia sudah mempersiapkan alat sejenis derek yang secara diam - diam dikaitkan ke kapal - kapal musuh. Ketika derek ditarik, kapal - kapal Romawi itu pun limbung, bahkan beberapa di antaranya bisa ditenggelamkan. Archimedes juga membuat ketapel danbalista untuk melawan tentara Romawi dan hasilnya cukup efektif.

Namun, rupanya jumlah pasukan Romawi terlalu banyak sehingga Syracuse semakin terdesak. Archimedes gugur pada tahun 212 SM dalam peperangan itu. Seorang prajurit Romawi membunuhnya meskipun ada perintah bahwa Archimedes harus ditangkap hidup - hidup. Ketika itu, Archimedes sedang berusaha menyelesaikan rumus geometrinya dengan menggambarkan lingkaran - lingkaran di atas tanah. Sesaat sebelum ajal menjemputnya, Archimedes sempat menghardik tentara Romawi dengan berteriak, "Jangan ganggu lingkaranku !".

0 komentar:

Posting Komentar